Selasa, 04 Juni 2013

PERTEMUAN SEBAGAI ALAT PENDIDIDIKAN

PERTEMUAN SEBAGAI ALAT PENDIDIDIKAN


I.       PENDAHULUAN
1.    Kepramukaan adalah suatu gerakan pendidikan, suatu proses, suatu aktivitas yang dinamis dan bergerak maju sepanjang hayat.  Kepramukaan sebagai proses pendidikan dalam bentuk kegiatan bagi kaum muda itu selalu berkembang sesuai dengan kepentingan, kebutuhan dan kondisi kaum muda itu sendiri serta lingkungan setempat.

2.    Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan di sekolah dan pendidikan dalam keluarga, mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi oleh kedua lingkungan pendidikan tersebut.  Melalui kepramukaan peserta didik menemukan dunia lain di luar ruangan kelas dan di rumah, mereka mengembangkan pengetahuan yang telah mereka miliki, mengembangkan bakat dan minat, mengadakan latihan-latihan survival, yang sangat berguna bagi kehidupan mereka dimasa mendatang.

II.     MATERI POKOK
1.     Kegiatan kepramukaan terjadi dalam suatu pertemuan interaktif dan komunikatif antar peserta  didik dengan bimbingan dan bantuan Pembina Pramuka.

2.    Fungsi Pertemuan  
a.     merupakan media kegiatan pramuka dimana akan terjadi proses interaktif dan komunikatif, sehingga akan terjadi proses tukar menukar pengetahuan dan pengalaman antar mereka
b.     terciptanya media kegiatan para peserta didik dalam kegiatan yang terintegrasi dengan masyarakat.

3.    Pertemuan-pertemuan dalam kepramukaan diciptakan agar selalu terjadi proses interaktif dan komunikatif yang mempunyai muatan pendidikan dengan berpegang pengalaman Prinsip Dasar Kepramukaan dan menerapkan Metode Kepramukaan sehingga kegiatan yang dilakukan "dari-oleh-untuk peserta didik" akan dapat berjalan secara terencana, teratur, dan terarah.

4.    Pertemuan-pertemuan pramuka dilaksanakan sesuai dengan golongan usia pramuka dengan berpegang adanya sistem satuan terpisah antara pramuka putera dengan pramuka puteri.

5.    Macam-macam Pertemuan Pramuka
a.     Pertemuan Pramuka Siaga
1)    Pertemuan dalam bentuk kegiatan rutin di satuannya yang biasanya diselenggarakan dalam seminggu sekali.
2)   Pertemuan bersama yang disebut Pesta Siaga;
      diikuti oleh beberapa satuan pramuka siaga merupakan pertemuan yang bersifat kreatif-rekreatif, senang-senang, riang gembira, dan banyak bergerak sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anak usia siaga.
3)   Pesta Siaga dapat diselenggarakan dalam bentuk, antara lain:
-    rekreasi
-    permainan bersama
-    pameran karya siaga
-    pasar siaga (bazar)
-    darmawisata
-    pentas seni dan budaya
-    perkemahan siang hari
-    pawai hias
b.     Pertemuan Pramuka Penggalang
1)   Pertemuan dalam bentuk kegiatan rutin disatuannya (pasukan penggalang) sendiri yang bisanya diselenggarakan dalam seminggu sekali.
2)   Pertemuan besar Pramuka Penggalang dapat diselenggarakan antara lain dalam bentuk:
-      latihan bersama
-      perkemahan
-      pameran hasil karya Pramuka Penggalang
-      karya wisata/sinau wisata Penggalang
-      pentas seni/api unggun
-      penjelajahan
-      lomba tingkat regu Penggalang
-      jambore
-      perkemahan bakti Penggalang
3)   Pertemuan besar penggalang diikuti oleh beberapa satuan penggalang, merupakan kegiatan yang kreatif-rekreatif, riang gembira, penuh rasa persaudaraan, perlombaan yang sehat dan sportif, serta kegiatan bakti.
c.   Pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega
1)   Pertemuan dalam bentuk kegiatan rutin di satuannya(Ambalan Penegak dan racana Pandega) sendiri dalam kegiatan penggladian diri sebelum melakukan kegiatan di luar satuannya.
2)   Pertemuan bersama lain diselenggarakan antara lain dalam bentuk:
-      pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega Putera dan Putreri di sebut Raimuna.
-      seminar, lokakarya, diskusi
-      latihan pengembangan kepemimpinan (LPK)
-      perkemahan wira karya (PW)
-      musyawarah Penegak, Pandega puteri dan putera (Muspanitara)
-      temu satuan karya pramuka (Temu Saka)
-      perkemahan bakti satuan karya Pramuka (Pertisaka)
 6.    Acara kegiatan dalam Pertemuan Pramuka di susun dengan melibatkan secara langsung Peserta didik agar sesuai dengan kebutuhan mereka dan masyarakat lingkunganya, disusun secara teratur dan  terarah agar:
a.          Kegiatan beraneka ragam, menarik, membangkitkan suasana riang gembira, membanggakan, memuaskan dan tidak menjemukan.
b.         Menambah pengalaman, meningkatkan pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan ketangkasan.
c.          Menimbulkan rasa ikut serta berbuat dan bertanggung jawab.
d.         Mempertebal rasa percaya diri.
e.          Meningkat daya kreativitasnya dan keberaniannya untuk berbuat.
f.          Memupuk rasa persaudaraan, setia kawan, menghargai orang lain, suka menolong, ikut berusaha menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta perdamaian dunia.
g.         Mengembangkan kemantapan spiritual, pisik, intelektual, emosional dan sosial.
h.         Memupuk rasa kebangsaan nasional Indonesia.
i.           Mempertebal kepercayaan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.

7.    Agar Pertemuan Pramuka dapat berfungsi sebagai alat pendidikan Pembina Pramuka hendaknya memasukkan nilai-nilai pendidikan pada semua acara kegiatan dalam Pertemuan yang ada, dengan jalan.
a.     Menetapkan sasaran dan acara Pertemuan dengan tegas, sehingga dapat diukur keberhasilannya.
b.     Menetapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang dilaksanakannya diserasikan dengan keadaan, kepentingan, kebutuhan peserta didik dan masyarakat lingkungannya serta acara kegiatan pertemuan yang ada.
c.     Melibatkan acara penuh peserta pertemuan dalam semua kegiatan yang disajikan dengan banyak praktek yang praktis, sehingga pada diri peserta akan terjadi proses:
1)    belajar sambil melakukan (learning by doing)
2)    belajar sambil mengajar (learning by teaching)
3)    berbuat untuk belajar (doing to learn)
4)    belajar untuk mencari nafkah (learning to earn)
5)    mencari nafkah untuk hidup (earnig to live)
6)    hidup untuk berbakti (living to serve)

III.    PENUTUP
Pertemuan-pertemuan dalam bentuk apapun oleh Pembina Pramuka dapat difungsikan sebagai alat pendidikan.  Seluruh kegiatan dari proses penyusunan perencanaan, pemograman kegiatan sampai pelaksanaanya dipenuhi dengan muatan pendidikan, diantaranya sebagai berikut:
1.     Pada proses penyusunan perencanaan dan pemograman Pembina Pramuka melibatkan langsung Peserta didik, dengan tujuan agar mereka:
a.     ikut memiliki  program tersebut, sehingga pada pelaksanaan kegiatan tersebut mereka akan melaksanakan dengan bersunguh-sunguh.
b.     sejak dini peserta didik dapat mempersiapkan diri, berupa persiapan pisik, keterampilan, perbekalan serta kesiapan rohaniah/mental.
c.     membiasakan diri dalam kehidupan sehari-hari agar semua kegiatan yang dilakukan hendaknya selalu diprogram sebelumnya.

2.     Pada saat pelaksanaan kegiatan pertemuan, peserta didik dengan bimbingan dan bantuan Pembina Pramuka diberi kesempatan untuk bertindak sebagai pelaksana; hal itu sengaja dilakukan dengan tujuan antara lain:
a.     mengembangkan jiwa kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, dan tanggung jawab.
b.     mengembangkan  kemampuan mengelola kegiatan, membuat evaluasi dan menyusun laporan.
c.     memahami bahwa dalam kegiatan pasti akan muncul hambatan/tantangan (bisa besar bisa kecil) dan yang lebih penting mengharuskan kepada untuk berupaya dapat mengatasinya dengan baik.
d.    melatih kerjasama, melatih untuk menghargai pendapat orang lain, dan melatih hidup bergotong royong.

     
KEPUSTAKAAN
1.      PETUNJUK PENYELENGGARAAN PERTEMUAN PRAMUKA. Kep. Kwarnas No. 130/KN/76 Kwarnas. Jakarta, 1977.

2.      PETUNJUK PENYELENGGARAAN PESTA SIAGA&PETUNJUK PENYELENGGARAAN LOMBA TINGKAT. Kwarnas, 1977.

3.      Atmasulistya, Endy R, Drs. H. dkk.  PANDUAN PRAKTIS MEMBINA PRAMUKA, Kwarda DKI. Jakarta, 2000.

.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar