Seseorng pria dewasa akan berusaha menjadi lebih baik tanpa diminta oleh some one
Akan tetapi mungkin pria dewasa akan terjatuh & pergi (terpuruk),bila ada some one yang meminta dia menjadi lebih baik,
Secara tidak langsung some one itu tak bisa menerima kekuranganya,padahal dia sedang berusaha...
Berarti some one itu hanya melihat dari sebelah mata atau mungkin seseorng yang hanua bisa menuntut tanpa bisa memberi waktu dia untuk menjadi lebih baik
Senin, 24 Juni 2013
Cobalah mengerti
Rabu, 19 Juni 2013
cinta pertama
“Aku merasa ada yang hilang, tanpa tahu apa yang sudah aku temukan.
Aku merasa menemukan tanpa tahu apa yag aku cari dan aku seperti masih mencari tanpa tahu apa yg sudah hilang..
Manusia memiliki mimpi.. ada yg mengejar dan mewujudkannya… ada yg mundur dan membuangnya, adapula yang diam dan hanya menyimpannya sepanjang sisa hidupnya., dan aku akan menjadi manusia yg terakhir itu…”
Aku merasa menemukan tanpa tahu apa yag aku cari dan aku seperti masih mencari tanpa tahu apa yg sudah hilang..
Manusia memiliki mimpi.. ada yg mengejar dan mewujudkannya… ada yg mundur dan membuangnya, adapula yang diam dan hanya menyimpannya sepanjang sisa hidupnya., dan aku akan menjadi manusia yg terakhir itu…”
Jumat, 14 Juni 2013
ujian yg kita hadapi adalah untuk membuat kita lebih bertahan dalam menjalani kehidupan
ujian yg kita hadapi adalah untuk membuat kita lebih bertahan dalam menjalani kehidupan
suatu saat ada seorang gadis cantik yg terpana akan keindahan cangkir yg mempunyai citra seni yg tinggi,ia berjalan mendekati etalase kaca sambil berkata "subhanalla teramat cantik cangkit ini,seumur hidup,ini lah cangkir terbaik dan terindah yg pernah aku lihat"
saat sigadis memegang etalase kaca tersebut ,tiba2 cangkir itu berkata"terima kasih atas pujianmu wahai gadis cantik,tpi perlu km ketahui bahwa sebelumnya aku tak cantik n tak dikagumi,aku hanyalah sesosok tanah liat yg tak berguna dipinggir sungai,bercampur kotoran dan lumpur.
kemudian seutu hari seorang pengerajin bertangan kotor ,berbadan besar mengambil ku dari sungai,dan melemparku kesebuah roda yg berputar,lalu dya memutar2 aku hingga terasa pusing "stop!stop!stop!berhenti !!!aku berteriak tpi orang itu berkata "belum
lalu iya mengoyok2 dan meninjuku berulang kali""stop!stop!stop!!!!teriak ku lagi tpi orang itu masih saja meninjuku ,tanpa ampun dan tanpa menghiraukan teriakanku ,bahkan lebih parahnya lagi,dya memesukan ku kedalam perapian"panas!!panas!!teriaku degan sekeras kerasnya"stop!!ampun!!apa salahku padamu tetapi orang itu hanya berkata" belum"
akhirnya dya mengangkatku dari perapian dan membiarkanku hinnga dingin,ku pikir penderitanku tlah berakhir,ohh ternyata belum,setelah dimgin aku diberikan kepada seorang wanita muda lalu dya mulai mewarnaiku,asapnya begitu memualkan""stop!stop!stop!berhenti !!! tapi wanita itu tidak peduli ia malah berkata "belum
lalu ia memberikan aku lag kepada seorang peria kasar ,pria yang sangat aku benci.pengerajin itu!!
ia memasuka aku keperapian yang lebih panas dari sebelumnya"tolong !!hentikan penyiksaan ini!apa dosaku pasa kalian?ampun!!cukup!!"sambil menagis aku teriak sekuat kuatnya"dasar biadap!!mereka terus membakarku berpuluh puluh jam lamanya,himgga akhirna dya mengakatku dan membiarkanku kedinginan
setelah benar benar dingin ,seorang wanita cantik mengagkatku,dan menempatkan aku pada kaca etalase ini,diantara guci guci cantik,dikaca ini aku melihat diriku dan aku terkejut dibuatnya,aku hampir tak percaya karna aku telah berubah menjadi secangkir yang begitu cantik,
hilang semua dendamku pada pengerajin itu,ingin aku cium tangannya yang telah menjadikanku cantik seperti sekarang
Kamis, 06 Juni 2013
Ada 3 hal yang pasti dalam cinta:
Ada 3 hal yg pasti dlm cinta
1 mengejar cinta nya hingga dapat,apapun akan akan dy lakukan
2 membuang cintanya krna karna yakin tak akan mendapatkannya
3 menyimpan cintanya sepanjang hidupnya tanpa ada yg mengetahui...
Dan aku memilih yg terakhir tuk hidup qu
Selasa, 04 Juni 2013
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM KEPRAMUKAAN
PENGEMBANGAN
KEWIRAUSAHAAN
DALAM
KEPRAMUKAAN
I. PENDAHULUAN
1. Istilah KEWIRAUSAHAAN
a. WIRA berarti utama, gagah, luhur, berani,
teladan atau pejuang.
b. USAHA berarti karya, kemauan untuk
mendapatkan sesuatu, kerja keras, berjuang dengan tabah dan ulet.
c. WIRA USAHA adalah perilaku dengan penuh
keberanian mengambil resiko, keutamaan kreativitas dan keteladanan dalam
menangani usaha dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri.
2. KEWIRAUSAHAAN adalah semangat, sikap, prilaku dan kemauan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
II. MATERI POKOK
1. Asas pokok kewirausahaan, adalah :
a. Kemampuan yang kuat untuk berkarya dengan
semangat kemandirian.
b. Kamampuan memecahkan masalah dan mengambil
keputusan secara sistematis termasuk keberanian mengambil resiko.
c. Kemampuan berfikir dan bertindak secara
kreatif dan inovatif.
d. Kemampuan bekerja secara teliti, tekun dan
produktif.
e. Kemampuan dan kemauan untuk berkarya dalam
kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat.
2. Kemampuan dasar kewirausahaan, ialah :
a.
Memiliki rasa percaya diri.
b.
Memiliki sikap mandiri yang tinggi.
c.
Mau dan mampu mancari dan menangkap peluang usaha.
d.
Bekerja keras dan tekun.
e.
Memiliki kamampuan berkomunikasi.
f.
Membiasakan hidup terencana, jujur, hemat, tangguh, dan disiplin.
g.
Memiliki kamampuan kepemimpinan.
h.
Berfikir dan bertindak strategik.
i.
Berani mengambil resiko.
j.
Memiliki motivasi diri dan semangat bekerja.
k.
Kreatif.
l.
Inovatif.
3. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan
untuk kaum muda melalui kepramukaan yang didukung oleh orang dewasa yang
membantu mengembangkan pribadi kaum muda seutuhnya yang mantap : pisik,
intelektual, emosi, sosial, spritual,
warga negara yang bertanggungjawab dan sebagai warga masyarakat baik
lokal, nasional maupun internasional, dengan sasaran akhir sebagai manusia yang
:
a.
Mandiri
b.
Peduli
c.
Bertanggungjawab, dan
d.
Teguh
4. Terwujudnya " Pramuka Berkualitas
" merupakan salah satu sasaran dari
program prioritas bidang Program Peserta Didik (Prodik).
Karakteristik Pramuka berkualitas,
adalah :
a. Memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang
berjiwa Pancasila.
b. Mau memberi banyak pengorbanan demi kejayaan
nusa, bangsa dan negara yang di dorong oleh keinginan untuk menghayati dan
mengamalkan Pancasila.
c. Berdisiplin, berfikir - bersikap -
bertindak, tertib, sehat dan kuat mental - moral dan fisiknya.
d. Memiliki patriotisme, menjiwai nilai - nilai
yang diwariskan oleh para pahlawan dan
pejuang bangsa, tangguh dan tidak tergoyahkan oleh berbagai godaan.
e. Berkemampuan kuat, untuk berkarya dengan
semangat kemandirian, berfikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif, dapat
dipercaya serta matang, berani dan mampu menghadapi tugas dan kesukaran,
bersikap demokratis.
5. Gugus depan dan Satuan Karya Pramuka ( SAKA
) merupakan :
a.
Ujung tombak Gerakan Pramuka.
b.
Wahana pembinaan langsung pada Pramuka.
c.
Cita, karsa, karya dan citra Gerakan Pramuka yang langsung dirasakan oleh masyarakat.
d.
Kunci keberhasilan Gerakan Pramuka.
e.
Tantangan bagi anggota dewasa.
dan oleh karena itu :
a.
Gugus depan dan Satuan Karya Pramuka perlu terus diberdayakan sebagai
wadah pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas Pramuka.
b.
Pengorganisasian dan manajemen Gugus depan serta Satuan Karya Pramuka
perlu diefektifkan dan diefisienkan.
c.
Perlu diciptakan kemanunggalan dengan masyarakat.
d.
Diperlukan adanya Pembina sukarelawan yang memiliki kompetensi, dedikasi tinggi, efektif dan efisien dalam
membina kaum muda/peserta didik.
6. Pendidikan kewirausahaan dalam kepramukaan
tidak mendidik kaum muda menjadi pengusaha tetapi mnendidik mereka agar
memiliki jiwa dan semangat :
a.
percaya diri
b.
mandiri
c.
kreatif dan mampu menemukan peluang
d.
inovatif
e.
bekerja keras
f.
berdisiplin
g.
kepemimpin dan manajerial
h.
berfikir dan bertindak strategik
i.
berani mengambil langkah dan menanggung resiko
7. Sarana media pendidikan kewirausahaan pada
kepramukaan :
a.
Tersedianya Pembina Pramuka yang berkualitas, sehingga dapat
menyelenggarakan kegiatan kepramukaan dengan sebaik - baiknya dengan menerapkan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
b.
Tersusunnya PRODIK yang baik.
c.
Kemampuan Pembina dalam
mengelola satuan.
d.
Mendayagunakan SKU, SKK DAN SPG dan usaha pemilikan TKU, TKK, dan TPG
sebagai alat pendidikan.
e.
Satuan karya Pramuka sebagai wadah kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega
harus di berdayakan sehingga dapat menampung pengembangan bakat dan minat para
Pramuka Penegak dan Pandega.
f.
Kegiatan kepramukaan
disamping mempertebal IMTAQ juga
kegiatan - kegiatan keterampilan dan teknologi yang pengembangan IPTEK.
8. Cara pelaksanaan pendidikan kewirausahaan
dalam kepramukaan.
a. Bersama - sama para peserta didik Pembina
Pramuka menyusun Program kegiatan
Peserta didik ( PRODIK ).
b. Sebelum melaksanakan Prodik, Pembina
menganalisisnya lebih dahulu materi - materi Prodik, dan selanjutnya menyusun
program pelaksanaan dengan memasuk - masukkan di bagian mana Pembina akan
melancarkan materi - materi pendidikan kewirausahaan yang ada, diantaranya
materi latihan yang dapat menamkan,
mengembangkan, dan meningkatkan jiwa :
1) percaya diri.
2) kemandirian
3) kemampuan kreatif dan inovatif yang mampu
menciptakan peluang usaha
4) disiplin
c. Menggladi para pemimpin satuan agar mampu
memimpin teman - temannya dalam pelaksanaan kegiatan.
d. Memberikan kegiatan dengan pendekatan
"learning by doing",
"learning to earn" dan "earning to life"
III. PENUTUP
Sudah seharusnyalah bahwa pada kegiatan
kepramukaan pada sasaran akhirnya merupakan pembinaan watak, yang :
a. berprilaku luhur yang berjiwa Pancasila.
b. besemangat mengembangkan IMTAQ dan IPTEK.
c. semangat kemandirian.
d. semangat mengembangakan jiwa kewiraan dan
kewirausahaan.
KEPUSTAKAAN :
1. AD & ART GERAKAN PRAMUKA (Kepres. RI
No. 034 Tahun 1999 dan Kep. Ka. Kwarnas No. 107 Tahun 1999, Kwarnas. Jakarta, 1999.
2. Siagian, Salim Drs. MBA. KEWIRAUSAHAAN,
Jakarta.
UPACARA SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
UPACARA
SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
I. PENDAHULUAN
Upacara adalah serangkaian perbuatan
yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan
khidmat sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk membentuk
suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
II. MATERI POKOK
1. Tujuan upacara dalam Gerakan
Pramuka adalah membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur sehingga menjadi
warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila seperti tercantum pada Tujuan
Gerakan Pramuka (lihat AD Gerakan Pramuka Bab II Ps. 4).
2. Sasaran upacara dalam Gerakan
Pramuka, ialah agar peserta upacara (peserta didik) mampu :
a. memiliki rasa cinta kepada tanah air,
bangsa dan negara.
b. memiliki rasa tanggungjawab dan disiplin
pribadi.
c. selalu tertib dalam kehidupan sehari-hari.
d. memiliki jiwa gotong royong dan percaya pada
orang lain.
e. dapat memimpin dan dipimpin.
f. dapat melaksanakan upacara dengan khidmat
dan tertib.
g. meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
3. Sasaran upacara tersebut akan dapat dicapai
bilamana para peserta upacara (peserta didik) melaksanakannya dengan tertib dan
khidmat.
Ketika kondisi upacara berjalan dengan
tertib dan khidmat, Pembina Upacara berusaha membuka hati peserta didik dan
memberikan pendidikan watak ; sehingga tepatlah bilamana upacara dinyatakan
sebagai alat pendidikan.
4. Unsur-Unsur pokok dalam upacara Gerakan
Pramuka, ialah :
a. Bentuk barisan yang
digunakan oleh para peserta selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta
didik.
b. Pengibaran Bendera Merah
Putih.
c. Pembacaan Pancasila
d. Pembacaan Kode Kehormatan.
e. Adanya doa.
f. Upacara dilakukan dalam
suasana khidmat dan bersungguh-sungguh.
5. Macam-Macam Upacara dalam
Gerakan Pramuka :
a. Upacara Umum
b. Upacara Pembukaan dan
Penutupan Latihan
c. Upacara Pelantikan
d. Upacara Kenaikan Tingkat
e. Upacara Pindah Golongan
III. PENUTUP
1. Mengingat bahwa upacara di
satuan Pramuka itu sebagai alat pendidikan, para pembina hendaknya dapat
menciptakan berbagai ragam upacara dan
mengembangan tata upacara menurut keadaan setempat.
2. Keanekaragaman dan
pengembangan tersebut tidak dibenarkan mengurangi isi unsur-unsur pokok dalam
upacara Gerakan Pramuka
3. Petunjuk penyelenggaraan
Tata Upacara dalam Gerakan Pramuka
tercantum pada SK Kwarnas Nomor 178
Tahun 1979.
KEPUSTAKAAN
1. AD & ART GERAKAN
PRAMUKA, Kepres RI No. 34 Th 1999 dan
Kep Ka. Kwarnas No. 107 Th
1999. Jakarta, 1999.
2. PP UPACARA - UPACARA DALAM
GERAKAN PRAMUKA, PP No. 178 Th 1979. Kwarnas.
Jakarta, 1979.
SKU/TKU, SKK/TKK, SPG/TPG DAN CARA MENGUJINYA.
SKU/TKU,
SKK/TKK, SPG/TPG
DAN CARA
MENGUJINYA.
I. PENDAHULUAN.
1. Syarat
Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat kecakapan minimal yang wajib dimiliki
oleh peserta didik untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU) setelah
melewati ujian-ujian.
2. Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat
kecakapan pada bidang teknologi yang dimiliki oleh peserta didik yang berminat
dalam pengembangan minat dan bakatnya, untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus
(TKK) setelah melalui ujian-ujian.
3. Syarat Pramuka Garuda (SPG) adalah
syarat-syarat kecakapan yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka untuk
memperoleh Tanda Pramuka Garuda (TPG) sesuai dengan golongan usianya.
II. MATERI POKOK .
1. SKU dan TKU.
a. SKU, sebagai alat pendidikan, merupakan
rangsangan dan dorongan bagi para Pramuka untuk memperoleh kecakapan-kecakapan
yang berguna baginya, untuk berusaha mencapai kemajuan, dan untuk memenuhi
persyaratan sebagai anggota Gerakan Pramuka.
b. SKU disusun menurut pembagian golongan usia
Pramuka yaitu golongan Siaga, golongan Penggalang, golongan Penegak dan
golongan Pandega.
c. 1) SKU untuk golongan Siaga terdiri dari 3 tingkat, yaitu :
- Tingkat Siaga Mula.
- Tingkat Siaga Bantu
- Tingkat Siaga Tata.
2) SKU untuk golongan
penggalang terdiri dari 3 tingkat, yaitu
:
- Tingkat Penggalang Ramu
- Tingkat Penggalang Rakit
- Tingkat Penggalang Terap.
3) SKU untuk golongan Penegak,
terdiri dari 2 tingkat, yaitu :
- Tingkat Penegak Bantara.
- Tingkat Penegak Laksana.
4) SKU untuk golongan Pandega,
terdiri dari 1 tingkat saja :
- ialah Tingkat Pandega.
d. TKU dimiliki Peserta Didik
dengan jalan melalui bentuk ujian - ujian yang dilakukan secara perseorangan.
2. SKK dan
TKK
a. SKK
adalah syarat kecakapan khusus berupa kecakapan, kepandaian, kemahiran,
ketangkasan, keterampilan, dan kemampuan dibidang tertentu, yang lain dari
kemampuan umum yang ditentukan dalam SKU.
b. SKK
dipilih seorang Pramuka sesuai dengan bakat dan minatnya.
c. TKK
sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan bagi para Pramuka
untuk memperoleh kecakapan, dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan dan
penghidupannya sesuai dengan bakat dan keinginannya sehingga dapat mendorong
semangat menjadi wiraswastawan di masa mendatang.
d. TKK
didapatkan setelah meyelesaikan ujian-ujian SKK yang bersangkutan.
e. TKK
dikelompokkan menjadi 5 bidang:
1) Bidang
Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi dan Watak. Warna dasar TKK
KUNING.
2) Bidang
Patriotisme dan Seni Budaya, warna dasar TKK MERAH.
3) Bidang
Keterampilan dan Teknik Pembangunan, warna dasar TKK HIJAU.
4) Bidang
Ketangkasan dan Kesehatan, warna dasar TKK PUTIH.
5) Bidang
sosial, Perikemanusiaan, Gotong royong, Ketertiban Masyarakat, Perdamaian Dunia
dan Lingkungan Hidup, warna dasar TKK BIRU.
f. TKK dibedakan atas tingkatan-tingkatan
sebagai berikut :
1) SIAGA
Hanya
satu tingkat, berbentuk segitiga (puncaknya dibawah) dengan panjang sisi 3 cm.
dan tinggi 2 cm.
2) Pramuka Penggalang, Penegak dan
Pandega terdapat
3 tingkatan :
- Tingkat Purwa
berbentuk lingkaran dengan
garis tengah 2,5 cm dan dikelilingi bingkai 2 mm.
- Tingkat Madya.
berbentuk bujur sangkar
dengan ukuran sisi 2,5 cm, dikelilingi bingkai 2 mm.
- Tingkat
Utama
Berbentuk
segi lima beraturan dengan ukuran sisi masing-masing 2 cm dikelilingi bingkai 2
mm.
3) Yang membedakan
tingkatan pada TKK Penggalang, Penegak dan Pandega, ialah :
- Warna
bingkai TKK Penggalang MERAH.
- Warna
bingkai TKK Penegak/Pandega KUNING.
4) TKK yang dimiliki seorang Pramuka harus terjamin
bahwa kecakapan yang dimilikinya dapat
dipertanggungjawabkan.
3. SPG/TPG
a. Seorang
yang telah menyelesaikan SPG disebut sebagai Pramuka Garuda ialah seorang
Pramuka yang dapat menjadi teladan dan berhak menyandang Tanda Pramuka Garuda
(TPG).
b. SPG/TPG
disediakan sesuai dengan golongan usia.
c. Yang
membedakan TPG Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega ialah warna dasar TPG.
1) TPG
Siaga warna dasar HIJAU.
2) TPG
Penggalang warna dasar MERAH
3) TPG
Penegak warna dasar KUNING
4) TPG
Pandega warna dasar COKLAT.
d. 1) SPG Siaga dapat ditempuh oleh Pramuka Siaga Tata.
2) SPG Penggalang dapat ditempuh oleh Pramuka
Penggalang Terap.
3) SPG Penegak dapat ditempuh oleh Pramuka
Penegak Laksana.
4) SPG Pandega dapat ditempuh oleh Pramuka
Pandega.
yang
memiliki syarat-syarat tertentu.
e. Pemegang TPG berkewajiban :
1) Menjaga
nama baik pribadi dan meningkatkan
kemampuananya agar tetap dapat menjadi teladan, baik bagi Pramuka maupun bagi
anak-anak dan pemuda lainnya.
2) Mendorong,
membantu dan menggiatkan teman-teman Pramuka lainnya untuk memenuhi
syarat-syarat Pramuka Garuda.
4. Cara
Menguji SKU, SKK dan SPG.
a. 1) Penguji
SKU adalah Pembina Pramuka/Pembantu Pembina Pramuka yang langsung membina
Pramuka yang diuji.
2) Penguji
SKK adalah TIM yang terdiri dari 2 orang yaitu :
·
Pembina Pramuka/Pembantu Pembina yang langsung membina Pramuka yang
diuji.
·
Seorang yang dianggap ahli dalam bidang kecakapan ditempuh oleh Pramuka yang
bersangkutan. Penguji ahli dapat berasal dari dalam maupun dari luar Gerakan
Pramuka.
3) Penguji
SPG ialah :
·
TIM yang diangkat oleh Ketua Kwartir, yang terdiri dari Pembina Satuannya. Pembina Gugusdepan,
Andalan, orangtua dan Tokoh Masyarakat
setempat.
·
Khusus untuk Gugudepan di luar negeri Tim Penguji dapat diangkat oleh
Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan.
b. Tugas
pembina Pramuka .
1) Pembina Pramuka harus
membantu memberi motivasi, mendorong, agar Pramuka tidak terlalu lama berada
dalam tingkat yang diperolehnya masing-masing mereka harus segera menyelesaikan
SKU berikutnya.
2) Pembina Pramuka selalu
mendorong supaya pramuka pemilik TKK selalu membina diri sehingga kecakapannya
tetap bermutu, dan memotivasi terus menerus agar mereka memiliki TKK - TKK yang
lain.
3) Pembina
Pramuka berkewajiban untuk dapat memberi keterangan tertulis yang sesungguhnya
tentang diri peserta didik, utamanya bagi mereka yang dicalonkan sebagai
Pramuka Garuda.
c. Cara
Menguji SKU dan SKK
1) Ujian
dilaksanakan secara perorangan, satu demi satu, tidak secara berkelompok. Seandainya terdapat mata ujian yang dilakukan
secara berkelompok, misalnya baris-berbaris, berkebun, dll. penilaian tetap
dijalankan perorangan.
2) Mata
ujian ditentukan oleh peserta didik yang diuji (tidak harus berurutan), dan
dilaksanakan dalam bentuk praktek secara
praktis.
3) Waktu
ujian ditentukan sesuai dengan kesepakatan antara pembina/pembantu pembina
dengan yang diuji.
4) Penguji
hendaknya berusaha agar proses ujian itu juga dirasakan oleh peserta didik
sebagai proses pendidikan yang menyenangkan dan dapat meningkatkan pengetahuan
dan pengalamannya.
5) Penguji
hendaknya memperhatikan batas-batas kemampuan mental, pisik dan
intelegensia, emosi dan jiwa sosial Pramuka yang diuji.
6) Penguji
hendaknya memperhatikan ikhtiar,
ketekunan, dan kesungguhan yang sudah dijalankan oleh yang teruji.
7) Penguji
membubuhkan paraf/tanda tangannya pada daftar mata ujian (SKU) milik Pramuka
yang diuji setelah ujian tersebut dinyatakan lulus.
d. Cara
menguji SPG.
1) Penilaian
atas calon Pramuka Garuda dilakukan perorangan.
2) Dalam
memberikan penilaian seorang calon Pramuka Garuda, Tim penilai wajib
memperhatikan :
·
Keadaan lingkungan setempat.
·
Keadaan dan sifat calon Pramuka Garuda.
·
Keterangan tertulis dari pihak-pihak yang mempunyai sangkut paut dengan kegiatan calon
Pramuka Garuda.
3) Penilaian
dilakukan dengan cara :
·
Wawancara langsung.
·
Pengamatan langsung.
·
Meneliti dari hasil laporan atas calon Pramuka Garuda baik yang tertulis maupun lisan.
5. Penyematan
TKU, TKK maupun TPG dilakukan pada upacara resmi.
6. Ketentuan
dan tempat Pemakaian TKU, TKK, TPG.
a.
TKU untuk Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang ditempatkan pada lengan
baju sebelah kiri, sedang TKU untuk
Pramuka Penegak dan Pandega disematkan di pundak kiri dan kanan.
b.
TKK baik untuk Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak/Pandega ditempel di
lengan baju sebelah kanan, maksimal 5 buah, sedang TKK-TKK yang didapat lainnya ditempel pada tetampan (sejenis
selendang yang digunakan khusus untuk penempelan TKK).
c.
TPG.
1) TPG
dari logam digantungkan dimuka dada dengan pita berwarna merah putih, dipakai
pada upacara resmi.
2) Pada kegiatan sehari-hari TPG dari kain ditempelkan di dada
sebelah kanan, di atas saku, di atas bintang tahunan, tigor, tiska, dan
lain-lain.
III. KESIMPULAN.
Pelaksanaan
SKU/TKU, SKK/TKK, SPG/TPG dalam kepramukaan berfungsi sebagai alat pendidikan
dan sekaligus merupakan perwujudan dari penerapan metode kepramukaan, oleh
karena itu Pembina Pramuka hendaknya tidak putus-putusnya untuk memberikan
motivasi dan stimulasi kepada peserta didik untuk menyelesaikan SKU,
menyelesaikan SKK-SKK yang dapat mengembangkan minat dan bakat peserta didik,
dan menyelesaikan SPG sehingga menjadi Pramuka Garuda yang akan dapat menjadi
teladan rekan-rekannya.
KEPUSTAKAAN
1. - AD & ART GERAKAN PRAMUKA,
(Kepres RI No. 34 Th 1999 dan Kep KaKwarnas No. 107 Th 1999),
Kwarnas, Jakarta , 1999.
2. - PETUNJUK PENYELENGGARAAN SKU/TKU, SKK/TKK,
SPG/TPG, GERAKAN PRMUKA, Kwarnas. Jakarta.
SISTEM AMONG
SISTEM AMONG
I. PENDAHULUAN
1. Hubungan Pembina Pramuka dengan peserta
didik merupakan hubungan khas, yaitu
setiap Pembina Pramuka wajib memperhatikan perkembangan mitra didiknya
secara pribadi agar perhatian terhadap
pembinaanya dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan kepramukaan.
2. Pendidikan dalam Gerakan Pramuka ditinjau
dari hubungan antar Pembina dengan Peserta Didik menggunakan sistem among.
II. MATERI POKOK
1. Sistem Among adalah sistem
pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta
didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa, dengan sejauh mungkin menghidari unsur-unsur perintah
keharusan, paksaan , dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa
percaya diri, kreativitas dan aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.
2. Sistem Among
mewajibkan Pembina Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan
sebagai berikut :
a. "Ing ngarso sung
tulodo", maksudnya di depan menjadi teladan.
b. "Ing madya mangun
korso", maksudnya di tengah-tengah mereka Pembina membangun kemauan.
c. " Tut wuri
handayani", maksudnya dari belakang
Pembina memberi daya/kekuatan atau dorongan dan pengaruh yang baik kearah
kemandirian.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Pembina Pramuka wajib
bersikap dan berperilaku :
a. Cinta kasih, kejujuran,
keadilan, kepantasan, keprasahajaan/kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan
kesetiakawanan sosial.
b. Disiplin disertai inisiatif.
c. Bertanggungjawab terhadap
diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup,
serta bertanggungjawab kepada Tuhan yang Maha Esa.
4. Sistem Among dalam Gerakan
Pramuka, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan pribadinya
, bakatnya, kemampuannya, cita-citanya.
Pembina Pramuka sebagai Pamong hanyalah menjaga, membenarkan, meluruskan,
medorong, memberi motivasi tempat berkonsultasi dan bertanya. Peserta didik harus diperlakukan dan dihargai sebagai
subjek pendidikan, bukan hanya sebagai objek pendidikan belaka yang hanya
bergiat kalau disuruh pembinanya tetapi mereka diberi kebebasan untuk bergerak
dan bertindak dengan leluasa agar tumbuh rasa percaya diri, agar berkembang
kreativitasnya sesuai dengan aspirasi mereka.
5. Kegiatan kepramukaan dengan
menggunakan sistem among dilaksanakan dalam bentuk kegiatan nyata dengan contoh
- contoh nyata, dimengerti dan dihayati, atas dasar minat dan karsa para
peserta didik Pembina Pramuka harus mampu menjadi contoh/teladan peserta didiknya.
6. Sistem Among harus digunakan
secara terpadu, tidak terpisah-pisah satu dengan lainnya saling berkaitan oleh
karena itu bagi semua golongan peserta didik ( S, G, T, D ) diberikan keteladanan,
daya kreasi dan dorongan.
7. Peserta didik dibina sesuai
dengan minatnya untuk bekal mengabdi dan berkarya, melalui proses :
a. " Learning by doing
", belajar sambil bekerja
b. " Learning by teaching,
bekerja sambil mengajar
c. " Learning to earn
", belajar mencari penghasilan
d. " Earning to live
", penghasilan untuk hidup
e. " Living to serve
", kehidupan untuk bekal mengabdi
8. Pelaksanaan Sistem Among
oleh Pembina
SIAGA PENGGALANG PENEGAK PANDEGA
Bim-
Bim-
bingan
bingan
tak
lang
langsung
sung I
III. PENUTUP
Pelaksanaan
Sistem Among dalam kepramukaan merupakan anak sistem Scouting methode/methode
kepramukaan yang perwujudan akan terpadu dengan Prinsip Dasar Kepramukaan,
Metode Kepramukaan, Kode Kehormatan Pramuka, Motto Kepramukaan dan Kisan Dasar
Kepramukaan.
KEPUSTAKAAN
1. AD & ART GERAKAN
PRAMUKA. Kwarnas Gerkan Pramuka. Jakarta, 1999.
2. Soeratman, Ki. SISTEM
AMONG DALAM GERAKAN PRAMUKA. Kwarnas
Gerakan Pramuka. Jakarta, 1987.
3. Atmasulistya. Endy. Drs.
H. dkk. PANDUAN PRAKTIS MEMBINA
PRAMUKA. Kwarda Gerakan Pramuka. DKI.
Jakarta, 2000.
Langganan:
Postingan (Atom)